Muara Enim, 21 Mei 2025 — Kolaborasi strategis antara badan usaha milik negara dan pemerintah daerah kembali diwujudkan dalam bentuk konkret. PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten Muara Enim, BBPJN Sumsel, serta PT Bukit Asam Tbk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) guna mempercepat pembangunan lima flyover penting di wilayah Kabupaten Muara Enim.
Penandatanganan MoU ini digelar pada Selasa (20/5/2025) di Ruang Rapat Pangripta Nusantara, Kantor Bappeda Muara Enim. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumsel Herman Deru, Bupati Muara Enim Edison, Kepala BBPJN Sumsel Hardy Siahaan, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan KAI Rudi As Aturridha, serta Direktur SDM PT Bukit Asam Suherman.
Keterlibatan KAI dalam inisiatif ini bukan tanpa alasan. Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, menyampaikan bahwa partisipasi KAI merupakan wujud nyata kontribusi perusahaan dalam meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang sekaligus mengurangi kemacetan jalan raya di wilayah tersebut.
“Melalui komitmen tersebut, KAI ingin memberikan manfaat kepada masyarakat pengguna jalan khususnya di Kabupaten Muara Enim agar dapat menggunakan jalan raya dengan aman dan lancar dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari,” ujar Aida.
Pembangunan lima flyover ini melibatkan berbagai pihak dengan pembagian peran yang jelas. Flyover Simpang Belimbing (JPL 99) akan dibangun oleh PT Bukit Asam Tbk, sementara Flyover Gunung Megang 1 (JPL 104) dan Flyover Sudirman Muara Enim (JPL 123) menjadi tanggung jawab BBPJN Sumsel. Flyover Gunung Megang 2 (JPL 106) akan dilaksanakan oleh konsorsium perusahaan batubara swasta mitra KAI, dan Flyover Ujan Mas (JPL 111) akan digarap langsung oleh KAI.
Lebih lanjut, Aida menjelaskan bahwa kereta api berperan penting dalam mendukung distribusi energi nasional, khususnya lewat angkutan batubara di wilayah Sumsel. Moda transportasi ini tidak hanya efisien, tetapi juga menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan dan risiko kecelakaan yang sering terjadi akibat kendaraan truk di jalan raya.
“Selain berperan penting dalam mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca, pemanfaatan moda kereta api untuk angkutan batubara juga terbukti mengurangi kerusakan jalan serta menekan risiko kecelakaan lalu lintas di jalan raya,” ungkap Aida.
Ia juga menambahkan, komitmen KAI tidak hanya berhenti pada operasional, tetapi juga ingin menjadi bagian dari pengembangan infrastruktur transportasi yang lebih luas di Sumatera Selatan. Pembangunan flyover dinilai sebagai langkah konkret menuju ekosistem transportasi yang lebih terintegrasi dan aman.
“KAI berkomitmen akan terus mendorong kolaborasi bersama stakeholder dan mendukung upaya percepatan pembangunan flyover ini yang merupakan langkah strategis guna menciptakan ekosistem transportasi yang lebih baik,” tutup Aida. (Redaksi)
Leave a Reply