Advertisement

Tiket Kereta Api Diskon 10% bagi Civitas Akademika dan Alumni, Ini Kebijakan KAI

Semarang, 28 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengeluarkan kebijakan baru berupa potongan harga tiket kereta api sebesar 10 persen untuk civitas akademika dan alumni perguruan tinggi. Kebijakan ini ditujukan untuk mendorong penggunaan transportasi publik di kalangan akademisi sekaligus memperluas jejaring kerja sama antara KAI dan institusi pendidikan tinggi.

Diskon ini berlaku untuk berbagai kalangan akademik aktif, mulai dari dosen, staf pengajar, hingga tenaga kependidikan, serta alumni dari perguruan tinggi mitra. Saat ini, sudah ada 18 perguruan tinggi yang terdaftar sebagai mitra resmi KAI, termasuk beberapa kampus besar di Daop 4 Semarang seperti UNNES, USM, dan UNDIP.

“Saat ini, terdapat 18 perguruan tinggi di Indonesia yang telah menjalin kerja sama resmi dengan KAI, dan dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya berada di wilayah Daop 4 Semarang,” ungkap Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo.

Program ini hanya berlaku untuk perjalanan dengan KA kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi jarak menengah serta jauh. Tiket diskon dapat dibeli melalui aplikasi Access by KAI, setelah penumpang melakukan proses verifikasi identitas di layanan Customer Service di stasiun.

Penumpang wajib menunjukkan dokumen pendukung berupa KTP dan kartu institusi resmi. Alumni harus menyertakan ijazah atau kartu alumni sebagai bukti kelayakan. Kebijakan ini tidak berlaku untuk KA lokal, KA wisata, maupun kereta dengan tarif khusus atau layanan mewah.

Program ini menjadi bagian dari strategi besar KAI dalam meningkatkan kolaborasi antar-sektor, khususnya dalam mengakomodasi kebutuhan transportasi kalangan akademisi yang memiliki mobilitas tinggi.

“KAI berharap program diskon tiket untuk civitas academica dan alumni ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para dosen, tenaga pendidikan, dan alumni perguruan tinggi di wilayah Daop 4 Semarang. Kami juga terbuka untuk memperluas kerja sama dengan kampus-kampus lainnya demi menciptakan ekosistem transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Franoto. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *