Jakarta, 27 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) semakin menegaskan perannya dalam mendorong pembangunan transportasi yang ramah lingkungan. Dalam webinar bertajuk Sustainable Infrastructure Development: Meeting the Climate Challenge yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada, KAI menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan masa depan transportasi hijau.
John Robertho, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana KAI, hadir sebagai pembicara utama bersama dengan para ahli, termasuk Moekti Handajani Soejachmoen dari Indonesia Research Institute for Decarbonization dan Prof. Mohammed Ali Berawi dari Universitas Indonesia.
“KAI telah memasukkan sustainability sebagai bagian dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2029, sebagai wujud keseriusan kami untuk menjadi penyedia transportasi publik yang berkelanjutan,” jelas John Robertho.
Dalam rencana tersebut, KAI memproyeksikan peningkatan signifikan jumlah penumpang jarak jauh hingga 10,6 persen dan penumpang kereta lokal sebesar 9,9 persen. Selain itu, volume angkutan barang ditargetkan naik 15 persen hingga tahun 2029.
John memaparkan lebih jauh dalam presentasinya yang berjudul Transformasi Hijau: Implementasi Prinsip ESG untuk Transportasi Berkelanjutan di PT Kereta Api Indonesia (Persero), menyoroti dua fokus utama KAI: penerapan prinsip keberlanjutan serta berbagai inisiatif dekarbonisasi dan program ESG yang sudah berjalan.
Mendukung visi tersebut, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa keberlanjutan telah menjadi salah satu program strategis perusahaan. “Sustainability telah menjadi program strategis perusahaan, tercermin dari visi baru KAI: Driving Sustainable Transportation, Enhancing People’s Lives,” ujarnya.
Sejumlah langkah nyata sudah diambil, antara lain penggunaan bahan bakar B40 pada lokomotif, pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di stasiun, inovasi digital untuk mengurangi penggunaan kertas, serta instalasi IPAL dan penggunaan material ramah lingkungan di berbagai operasional.
Selain itu, KAI menyediakan water station dan shelter sepeda di stasiun, mengganti bantalan kayu dengan sintetis, melakukan penghijauan, dan mengurangi kebisingan dengan material sambungan harmonika pada kereta. Transformasi digital juga diterapkan untuk mengukur jejak karbon dan meningkatkan tata kelola internal.
Upaya berkelanjutan ini membuahkan hasil nyata. Pada 2025, KAI menerima penghargaan bintang empat pada Indonesia Sustainability Award untuk kategori The Best Company for Comprehensive ESG Implementation Practices dan The Best Company for The Community Empowerment Programme.
Anne menegaskan, “Tentunya ini bukan hanya tentang reputasi, tetapi bagaimana manfaat nyata dari program keberlanjutan KAI bisa dirasakan oleh pelanggan dan masyarakat luas.”
Selain itu, pada 2024, KAI meraih skor ESG sebesar 41 dari S&P Global, menempatkan perusahaan di 20% teratas sektor transportasi dan infrastruktur secara global.
Untuk mendukung target Net Zero Emission pada 2060, KAI terus mengembangkan teknologi kereta hijau, seperti lokomotif hibrida dan listrik, serta inovasi efisiensi energi lainnya.
“Kami berharap langkah KAI dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk turut menjaga keberlangsungan bumi, melalui penerapan prinsip ESG sesuai bidang masing-masing,” tutup Anne Purba. (Redaksi)
Leave a Reply