Advertisement

Dorong UMKM Tembus Pasar Dunia, BNI Andalkan Inovasi Digital dan Ekosistem Unggulan

Jakarta, 26 Mei 2025 – Di tengah persaingan global yang kian ketat, PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus memperkuat perannya sebagai katalisator pertumbuhan UMKM melalui pendekatan digital. Tidak hanya menyediakan akses pembiayaan, BNI juga menyusun strategi tiga pilar utama yang menjadikan layanan perbankan lebih inklusif, mudah, dan aman bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, mengungkapkan bahwa strategi digitalisasi UMKM dijalankan melalui sinergi dalam tiga aspek penting: UMKM ekspor dan diaspora, digital value chain, serta penguatan ekosistem unggulan.

“Melalui strategi ini, mitra UMKM BNI dapat naik kelas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih luas,” ujar Okki dalam siaran pers.

Aspek pertama menyasar pemberdayaan UMKM agar siap ekspor lewat BNI Xpora, platform yang dirancang untuk menjembatani pelaku usaha lokal dengan pasar internasional. Dengan adanya fitur business matching dan sistem transaksi yang terintegrasi, pelaku UMKM mendapatkan kemudahan dalam memperluas pasar dan mengakses pembiayaan secara aman.

“Langkah strategis ini didukung juga oleh kekuatan jaringan kantor cabang luar negeri kami yang tersebar di 9 titik strategis pusat keuangan dunia sehingga memberikan kemudahan akses pendanaan dan transaksi kepada para UMKM Ekspor dan Diaspora,” tambahnya.

Pada aspek kedua, BNI mengoptimalkan rantai nilai digital (Digital Value Chain) yang memfasilitasi pembiayaan berbasis ekosistem usaha nasabah korporasi dan mitra kerja. Melalui platform Financial Supply Chain Management (FSCM), BNI menyederhanakan transaksi bisnis sekaligus mendukung kestabilan arus kas bagi korporasi dan UMKM partner mereka.

Untuk aspek terakhir, pembentukan ekosistem unggulan menjadi langkah strategis BNI dalam menyasar potensi UMKM berbasis wilayah. Upaya ini diperkuat dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit komersial yang difokuskan pada sektor-sektor berisiko rendah.

“Kami melakukan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Komersial yang berfokus kepada sektor berisiko rendah,” pungkas Okki.

Lebih dari itu, digitalisasi UMKM juga diperkuat dengan kolaborasi bersama startup pencatatan keuangan dan platform e-commerce sebagai kanal pemasaran digital. Upaya ini menjadi bagian dari visi besar BNI dalam membentuk UMKM Go Global berbasis teknologi dan kemitraan.

Per Maret 2025, BNI mencatat penyaluran kredit untuk segmen kecil mencapai Rp73,7 triliun, sementara kredit untuk bisnis menengah menyentuh angka Rp96,5 triliun. Capaian ini menjadi bukti konkret keberlanjutan dukungan BNI terhadap kemajuan sektor UMKM di level domestik hingga global. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *